Jumat, 22 Mei 2009
pengamen jreng genjreng genjreng
Sebagai seorang yang hampir setiap hari menumpangi angkutan kota a.k.a angkot, saya sudah tidak asing dengan senandung para pengamen. Dari pengamen anak anak yang menggunakan kecrekan sebagai pengiring lagunya, yang hanya tepuk tangan tiga kali dengan kencang lalu menjulurkan telapak tangan untuk minta uang sambil cengengesan (yang ini bego banget), yang maen harmonika sambil maen gitar, yang full band, anak anak yang joget joget pake topeng seram, ibu ibu biduan jalanan, sampe wadam kecrek. Umumnya mereka membawakan lagu lagu hits tanah air dari band macam Ungu, Hijau Daun dan ST12. Ataupun lagu nostalgia macam lagu Ebiet G Ade dan lagu kebangsaan pengamen yang liriknya bercerita tentang kemalangan nasibnya yang terlahir sebagai pengamen. Mengingat pengamen yang seperti dideskripsikan tersebut biasanya terlintaslah dalam benak citra pengamen yang kurang baik. Namun cobalah melintas di Jl. Karapitan, tepatnya di lampu stopan sebelah gedung Bank Lippo depan perlimaan. Pengamen di tempat itu membawakan lagu lagu berkualitas seperti dari Radiohead atau Coldplay. Cukup sangat menghibur dan membuat saya rela memberikan dua lembar uang pecahan 1000 rupiah (jumlah yang cukup banyak untuk diberikan pada umumnya).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar